Jumat, 14 November 2014

Tinggal di "Rumah Hantu", Siapa Mau??


By on 08.23


LajurDakwah- Alhamdulillahi wahdah, wash shallatu was salam 'ala rasulillah.

Siapapun menginginkan memiliki rumah yang tentram dan nyaman. Sayangnya, dalam usaha untuk mewujudkan hal tersebut, kebanyakan orang baru sekedar melakukan hal-hal yang bersifat duniawi belaka. Yakni dengan mendirikan bangunan yang megah dan melengkapinya dengan seabreg fasilitas penunjang. Selama tidak berlebihan, sebenarnya hal itu boleh-boleh saja. Namun yang memprihatinkan, mereka lupa bahwa inti kenyamanan dan ketentraman rumah sebenrnya justru bersumber dari ketenangan hati penghuninya. Yang itu akan dicapai manakala mereka rajin beribadah dan memanfaatkan tempat tinggalnya untuk hal-hal yang diridhai Allah.
Apa sajakah yang perlu kita lakukan agar tempat tinggal kita menjadi nyaman dan damai? Juga agar rumah kita tidak menjadi tempat favorit para setan dan "hantu"?

1. Mengucapkan salam sebelum1 masuk rumah

Dari Abu Umamah al-Bahily radhiyallahu'anhu, bahwasanya Rasullah SAW bersabda, "Tiga orang yang dijaga oleh Allah 'azza wa jall; (Beliau menyebutkan yang ketiga adala).....orang yang memasuki rumahnya dengan mengucapkan salam...".HR. Abu Dawud dan sanadnya dinilai sahih oleh al-Hakim. An-Nawawy menyatakan hadist ini hasan2

Catatan:
Salam kita ucapkan, baik di dalam rumah ada orang maupun tidak. Sebab Allah ta'ala berfirman,

"Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang pincang, tidak (pula) bagi orang sakit, dan tidak (pula) bagi dirimu sendiri, makan (bersama-sama mereka) dirumah kamu sendiri atau dirumah bapak-bapakmu, dirumah ibu-ibumu, dirumah saudara-saudaramu yang laki-laki, di rumah saudaramu yang perempuan, dirumah saudara bapakmu yang laki-laki, dirumah saudara bapakmu yang perempuan, dirumah saudara ibumu yang laki-laki, dirumah saudara ibumu yang perempuan, dirumah yang kamu miliki kuncinya atau dirumah kawan-kawanmu. Tidak ada halangan bagi kamu makan bersama-sama mereka atau sendirian. Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayatnya(Nya) bagimu, agar kamu memahaminya." (QS. An-Nur: 61)

Menurut Ibnu 'Umar radhiyallahu'anhu,  jika di rumah tidak ada orang, maka redaksi salamnya adalah: 'Assalamu 'alaina wa 'ala 'ibadillahis sholihin (Salam sejahtera atas kami dan para hamba Allah yang salih)".

2.Mengucapkan Basmallah saat masuk rumah.

"Andaikan seseorang memasuki rumahnya dan berdzikir kepada Allah (dengan membaca basmallah) tatkala masuk dan makan, setan akan berkata, "Kalian tidak mendapatkan tempat menginap dan makanan (di rumah ini). Dan jika ia masuk namun tidak membaca basmalah, setan akan berkata, "Kalian mendapatkan tempat menginap dan makan". HR. Msulim (XIII/190 no. 5230) dari Jabir bin Abdullah.

3. Mengucapkan basmalah saat menutup pintu dan perkakas rumah

"Jika hari mulai gelap tahanlah anak-anak kalian (untuk keluar rumah) karena saat itu setan berkeliaran. Jika telah lewat sebagian malam biarkanlah mereka. Tutuplah pintu-pintu dan ucapkanlah basmalah, karena sesungguhnya setan tidak bisa membuka pintu yang tertutup. Tutuplah teko kalian dan ucapkanlah basmalah. Tutupilah bejana kalian walaupun dengan meletakan sesuatu di atasnya dan bacalah basmalah. Matikanlah lampu kalian". HR. Bukhari (hal. 669 no. 3280) dan Muslim (XIII/185 no. 5218) dari Jabir bin Abdullah dengan redaksi Muslim.

4. Memakmurkan rumah dengan ibadah dan membaca Al-Qur'an.

Setan tidak akan mendekati rumah yang dibacakan di dalamnya al-Qur'an. Kalaupun sudah berada didalamnya maka ia akan lari terbirit-birit keluar darinya.

"Sesungguhnya Allah telah menulis kitab dua ribu tahun sebelum diciptakannya langit dan bumi. Dia turunkan darinya dua ayat yang dijadikan sebagai penutup surat al-Baqarah. Tidaklah dibaca di suatu rumah selama tiga malam, melainkan setan tidak dapat mendekatinya". HR. Tirmidzy dari an-Nu'man bin Basyir dan dinyatakan sahih oleh al-Hakim dan al-Albany.

Rasul SAW juga bersabda:

"Jangalah kalian jadikan rumah kalian (seperti) kuburan. Sesungguhnya setan ;ari dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat al-Baqarah". HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu.

Hadist ini memotivasi kita untuk memperbanyak ibadah di rumah, terutama shalat yang hukumnya sunnah dan membaca al-Qur'an; supaya rumah kita tidak mirip kuburan atau jasad orang mati

Rasulullah SAW menerangkan,

"Lakukanlah sebagian sholat kalian di rumah kalian. Jangan jadikan rumah kalian kuburan". HR. Bukhari dari IBN Umar radhiyallahu'anhu. 

Beliau menambahkan, 

"Sebaik-baik sholat seseorang adalah yang dilakukan di rumahnya, kecuali sholat wajib". HR. Ibn Khuzaimah dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu'anhu.

Adapun rumah yang dipenuhi suara dangdutan, gendingan atau semisal maka akan menjadi tempat favorit setan; sebab suara tersebut adalah seruling mereka. Sebagaimana ditegaskan Rasul SAW.

"Aku melarang dua suara dungu dan keji. (1) suara senandung sia-sia dan permainan serta seruling setan. (2) Suara saat musibah berupa memukuli wajan dan merobek-robek baju". HR. Al-Hakim dari Abdurahman bin 'Auf radhiyallahu'anhu dan dinyatakan hasan oleh at-Tirmidzy dan al-Albany.

Faidah Penting:
Hadits larangan menjadikanrumah seperti kuburan  menunjukan bahwa kuburan bukalah tempat yang dianjurkan untuk memeperbanyak ibadah didalamnya, kecuali yang ada dalilnya. Sbagaimana dijelaskan para ulama, antara lain : Ibn Batthal (w. 449 H), al-Baghawi (w. 510 H), Ibn Rajab (W. 795 H) dan Ibn Hajar al-'Asqalany (w. 852 H)

(Sumber: Ustadz Abdullah Zaen,Lc,MA/Pengajian Jumat Pagi/Masjid Darussalam Purbalingga Jateng

Ket:
1 Cermati : Al-Adzkar karya an-Nawawy (hal. 373-374)
2 Lihat: Ibid (hal.50)

0 komentar:

Posting Komentar